KM Terdahsyat Tahun Ini

3:31 AM Unknown 0 Comments


Eh belum pamit deng sodara-sodara. Masih ada dua orang lagi neeh… jangan beranjak dulu okeh? Ini gilirannya nyeritain Pak KM yang ngakunya KM terdahsyat tahun ini. Abis dia nanya terus sih.
“via aku kapan?”
“via aku koq nggak ada terus sih, pokoknya buat besok harus ada akunya ya”
“via koq aku Cuma disorot di intronya doank sih”
Yeee… kan emang sengaja. Di episode yang kemaren kan kamu jadi piguran. Hehe. Tapi sip lah… sekarang pak KM dengan nama lengkap Candra Ari Ramdhanu ini jadi salah satu artisnya.
Mmh… mulai dari mana ya?
Dari statement “Candra bertanggung jawab” aja deh. Aku yakin nggak akan ada yang protes kalau aku berpendapat seperti itu. Dia tahu betul perannya dalam organisasi kecil namun kompleks dalam segala hal seperti kelas B. Padahal sebelum dia mengemban amanah sebagai ketua kelas, aku tak pernah menyangka kalau dia akan menjadi KM selanjutnya yang menggantikan Bayu. Pasalnya tidak ada tanda-tanda dia “gemar” menjadi pemimpin, dia orangnya tidak suka mendominasi, tidak suka mengomando, cenderung tertutup, tidak memprovokasi seperti KM sebelumnya (hehe, ampun Bayu!), ya pokoknya… gitu deh. Sepertinya Candra cinta damai dan lebih suka mengalah dari pada memicu konflik yang lebih gawat. Candra juga terlihat datar-datar saja, tidak neko-neko, stabil, dan satu lagi… nggak pernah marah. Ya, dia tidak bisa marah. Tapi orang seperti itu biasanya kalau emosinya sudah meledak akan membuat orang terbirit-birit ketakutan kayak lihat monster ngamuk.
Sebagai calon konselor (amin…), aku tahu candra perlu banyak belajar dan beradaptasi dengan peran baru-nya, yang menuntut dia berubah menjadi seseorang yang punya andil besar dalam team. Candra pernah dikritik pedas oleh temanku, si mahasiswa terkritis seantero PPB, kalau candra itu kurang berkarisma, kurang tegas, dan kurang-kurang lainnya. Reaksi si KM asal Cirebon ini hanya mendengarkan dan mengangguk-angguk tanda mengerti. Lalu dia bilang.
“ya, terimakasih atas masukannya”
Padahal aku tahu bagaimana rasanya dikritik seperti itu di hadapan banyak orang, sedangkan posisi dia adalah sebagai “pejabat tertinggi”.
Dan keesokan harinya, aku melihat candra lebih dapat mengendalikan anak-anak seisi kelas dangan beragam karakter dan bermacam keinginan. Dia juga jadi lebih tegas,  lebih karismatik juga? Mmh… yang ini mah nanti duluuu… harus mikir seribu kali untuk bilang “iya”. Hahaha. Intinya, selama ini candra sudah banyak belajar dan berkembang ke arah yang lebih baik. Bukankan ilmu itu didapat dari balajar? Seperti dinyatakan dalam sebuah hadits shohih, “innama al-ilmu bi ta’allumi”.
Sebagai teman juga candra itu baik hati dan tidak sombong, rajin menabung tapi tidak rajin membaca. Dari sini aku jadi menyimpulkan dan punya pandangan stereotip bahwa orang jawa itu baik-baik. Contoh lainnya adalah alfian yang orang Cirebon dan Caesar yang orang cilacap. Hmmm… aku mau sama orang jawa aja ah. Maksudnya mau cari teman orang jawa yang lebih banyak lagi, gitu.

0 comments: