The Masculin Girl from Banten

6:19 AM Unknown 0 Comments

Hai, namaku Silvia (ups, udah tahu ya?). Baiklah, to the point saja. Ada suatu energi yang memaksaku untuk menulis tentang ini. Energi itu adalah kebahagiaan dan rasa syukur. Ketika duduk terdiam selama beberapa menit di ruang kelas yang pengap dengan lima puluh orang di dalamnya, sejenak aku berpikir dan menelusuri, apakah yang setiap hari membuatku tersenyum bahkan tertawa dengan lepasnya?
Satu saja yang kurasa sumber dari kebahagiannku: Kalian! Ya, kalian. Teman-teman jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan angkatan 2009  kelas B dengan berbagai karakteristiknya yang uniik.
Lihatlah seorang teman yang saat ini (dan seringkali) duduk di sebelahku ketika kuliah. Dialah Niken Dwi Cahyani. Gadis berkerudung lebar asal Serang Banten. Tidak seperti gadis berkerudung lebar (baca: Akhwat) lainnya, temanku yang satu ini  nggak ada anggun-anggunnya! Boro-boro mikir buat jadi anggun, yang ada di pikirannya cuma Agung kali! Hahaha… piss Nikun! Bukan maksudku menjelek-jelekkan dirimu, karena kejelekkanmu yang satu itu masih bisa tertutupi dengan kelebihan-kelebihan kamu. Kamu tahu? (ya… lu pasti tau da lu mah narsis!) kamu bisa buat orang lain iri dengan kecerdasan kamu. Its ok, sebenarnya kita, mahasiswa PPB adalah orang-orang yang cerdas. Hanya saja bedanya kamu bisa membuat orang lain tahu tentang isi otakmu karena kamu menyampaikannya dengan baik, yeah… bahasa verbal yang baik, lantang , lugas, dan yakin (meski belum tentu benar, hahaha). Hah, pokoknya yang namanya Niken itu unik deh!
Entah karena faktor hereditas atau lingkungan, dia tumbuh sebagai muslimah dengan karakter kuat. Koleris abis! Tahukan koleris? Optimis, leadership, bereaksi negative dan penuh inisiatif. Ya, itulah Niken.
Pada suatu hari, Niken merasakan perasaan aneh berkecamuk dalam dadanya. Dia jatuh cinta (suit suiitt…!). Perasaan ini membuatnya merasa harus meng-sms pujaan hatinya. Satu detik, dua detik, satu menit, dua menit, satu jam, satu hari, sms tak kunjung dibalas. Niken menunggu dengan harap-harap cemas. Sampai pada akhirnya ringtone hp-nya berbunyi dan dia melihat satu nama di layar hp-nya: nama si dia. Bukannya ngebuka tu sms, Niken malah jingkrak-jingkrakkan gak karuan. Ckckck… cepat minum obatmu, sayang.  
Di suatu hari yang lain Niken yang nggak feminim pernah bertanya, “Ada gak sih cowok yang suka sama cewek yang gak feminim?”
Spontan aku menjawab, “Ya ada, lah…” 
Wahai siapapun kamu, cowok yang suka sama cewek maskulin, katakanlah pada Niken bahwa kamu adalah buktinya! 
Hehe ^^

0 comments: