Superboy dan Icih (Part 1)

3:44 AM Unknown 0 Comments


Iseng-iseng berhadiah. Ceritanya sekarang schedulenya saya ngerjain tugas-tugas kuliah yang super duper numpuk. Tapi karena kasihan sama otak kiri yang diporsir terus-menerus (meskipun sambil dengerin musik yang menggunakan otak kanan), tapi saya butuh refreshing. Akhirnya saya memutuskan break dulu ngerjain tugasnya 1 x 15 menit dengan menulis cerita ini.
Ini adalah dongeng menjelang tidur yang diceritakan oleh teman saya yang paling narsis sedunia. 
Judulnya “Superboy dan Icih”.
Dari judulnya saja sudah terbayang kalau si Superboy berasal dari Amerika sedangkan Icih dari pedalaman Garut Selatan (aduh… orang garut, afwan. Bukan maksud) ^^V
Dinamai Superboy, karena menurut cerita teman saya, tokoh ini adalah seorang pria super.  Saking supernya semua orang di dunia antah berantah mengenalnya. 
(di dunia nyata, saya cuman bisa manggut-manggut mendengar cerita dari teman saya ini. diiyakan saja biar cepet ah! Pikir saya)
Adalah Icih, seorang gadis biasa yang tidak pernah melewatkan momen-momen penting untuk ia abadikan dalam catatan hariannya. Mari kita intip beberapa tulisan Icih tentang kesehariannya.

April 2010
Duh, senengnya memasuki komunitas baru! Pengalaman baru, ilmu baru, teman baru, meski ya… seneng di sini tetep belum kugenggam sepenuhnya sih, masih perlu perjuangan! Harus bisa kenal lebih deket lagi sama orang-orang di komunitas ini, biar betah. Apalagi ini kan komunitas yang aku impi-impikan sejak dulu. Dan sekarang… setelah melewati beberapa proses penyaringan (emang minyak!) akhirnya aku keterima juga jadi bagian dari kelompok mereka. Kelompok orang-orang yang punya hobi sama denganku.
Ternyata komunitas ini banyak juga ya peminatnya! Secara, udah terkenal banget kayaknya. Yang membuatku agak heran, koq kayaknya orang-orang di sini pada pendiem semua ya? Kesannya mereka itu diam-diam menghanyutkan! Terus terang buat aku ini menuntut banget buat bisa beradaptasi. Aku yang biasanya riweuh dihadapkan pada kondisi yang mengharuskanku rada menjaga sikap biar gak kelihatan mencolok karena rame sendiri. 
Eh eh eh, tunggu bentar, ternyata ada deng yang agak mencolok, dan ternyata bener kan… seorang temen perempuan yang mencolok ini mendapat tatapan yang berbeda dari temen-temen lainnya, entah itu tatapan positif atau negatif, yang jelas, tatapan negatifnyalah yang membuatku berpikir ulang untuk bersikap ekspresif di awal pertemuan seperti dia. 

Dan waw, ternyata bukan si teman yang ini saja yang menurutku sikapnya agak mencolok. Ada seorang lagi, dan itu seorang pria! Dari caranya memperkenalkan diri, entah kenapa aku merasa dapat menangkap gelagat narsis dan agak sombong pada si pria. Masih terbayang bagaimana pria yang katanya bernama Boy itu memperkenalkan diri seraya menyebutkan aktivitasnya yang katanya padat. Huh, sombong! Pikirku saat itu. Aku yakin koq di sini bukan cuma dia yang punya kegiatan bejibun. Aku juga! Kuliah, berorganisasi, ngajar, ngelola training center, berwirausaha, nyuci, nyetrika, beres-beres, hehe.. jadi sebenarnya aku juga sombong ya? Ups, piss ah!
Sebenernya yang ngebuat aku agak ilfil ngeliat si Boy ini adalah ketika aku melontarkan sebuah pertanyaan padanya.
“Hmm… mister, pernah berguru di negeri sebrang nggak? Kayaknya saya pernah liat mister, saya berguru di sana juga soalnya” kata saya jujur sambil nginget-nginget peristiwa masa lalu di negeri sebrang.
“Iya, saya pernah di sana. Oh kamu dari sana juga ya? Tapi saya nggak kenal!”
Gubrak!!!
Dia berlaga seolah dia adalah manusia super yang dikenal bayak orang, sedangkan aku hanya Cinderella cantik (hehe, kebagusan) yang sama sekali tidak dikenalnya. Huh! Sejak saat itu resmilah dia kuanugerahi predikat “sombong” di keningnya (lho?)
$$$
Itulah momen pertama yang mempertemukan Boy dan Icih, sodara-sodara. Kesan pertama yang buruk mengenai Boy melekat dalam pikiran Icih. Hanya sekejap saja. Karena untuk kemudian Icih sudah lupa lagi mengenai peistiwa itu, apalagi ketika memang sudah cukup lama dia tidak penah bertemu lagi dengan Boy.
Tapi sejarah membuktikan bahwa di masa depan mereka akan bertemu lagi. Dengan cara yang mungkin tidak pernah disangka oleh keduanya.

0 comments: