Brankas Rumah Kita

6:15 PM Unknown 0 Comments

Kau mengajariku menyimpan cerita. Meminta mulut, mata, dan bahasa tubuh apapun untuk bungkam. Tak semua kisah bisa kubagikan, katamu. Meski karenanya aku merasa semakin jauh dengan sahabat-sahabatku.
“Berceritalah padaku. Dengan senang hati aku menyimakmu.”
Aku tersenyum. Rupanya kau ingin menjadi sahabatku.
“Ceritakan bahagiamu pada mereka. Dan sedihmu padaku saja.”
Aku tak mampu berkata-kata. Tak tahu benar maksud pintamu. Yang kutahu, aku memang perlu belajar. Semua tentang kita baiknya hanya kita yang simpan.
Kelak ini bernama rahasia keluarga. Kusimpan baik-baik dalam brankas rumah kita. Hanya aku dan kamu pemegang kuncinya.

0 comments: