Brankas Rumah Kita
Kau mengajariku menyimpan cerita. Meminta mulut, mata, dan
bahasa tubuh apapun untuk bungkam. Tak semua kisah bisa kubagikan, katamu. Meski
karenanya aku merasa semakin jauh dengan sahabat-sahabatku.
“Berceritalah padaku. Dengan senang hati aku menyimakmu.”
Aku tersenyum. Rupanya kau ingin menjadi sahabatku.
“Ceritakan bahagiamu pada mereka. Dan sedihmu padaku saja.”
0 comments:
Post a Comment